Tugas I (Studi Kasus)

STUDI KASUS

Sebuah perusahaan PT.ABC, memilki sistem pembelian yang masih dilakukan secara manual, dengan kegiatan-kegiatannya sebagai berikut: bila perusahaan ingin membeli barang, yang dilakukan adalah staf pembelian dari perusahaan menelpon supplier yang telah menjadi langganannya, dalam pembicaraan melalui telapon, intinya menanyakan barang yang akan dibeli apakah tersedia dan sekaligus melakukan negosiasi harga, apabila terjadi kesepakatan, maka PT.ABC melakukan pesanan secara lisan melalui telepon tersebut. Kemudian, berikutnya supplier mengantarkan pesanan PT.ABC dengan membawa dokumen Faktur dan Surat Jalan, Kwitansi Pembelian. Setelah perusahaan memeriksa apakah barang yang diantarkan sesuai dengan pesanan atau tidak, bila telah sesuai maka lembar faktur dan surat jalan ditandatangani oleh staf gudang dari PT.ABC, tetapi bila tidak sesuai, hal yang dilakukan adalah dengan menuliskan jenis barang dan jumlahnya dilembar faktur untuk dibawa kembali oleh supplier dan supplier harus mengganti dulu barang yang tidak sesuai tesebut, baru setelah itu dapat melakukan penagihan yang berupa kwitansi pembelian. Apabila pembelian sudah sesuai dengan pesanan,  supplier pergi ke bagian Pembelian dengan membawa dokumen-dokumen yang telah disetujui oleh staf gudang serta kwitansi pembelian . Kemudian staf penjualan mencatat barang-barang yang telah dibeli perusahaan dan kemudian menandatangani dokumen-dokumen Faktur dan Surat Jalan, kemudian lembar kedua dari setiap dokumen diambil oleh staf penjualan. Kemudian Suppler pergi ke bagian keuangan untuk memberikan kwitansi pembelian dan sekaligus menerima pembayaran atas pembelian barang PT.ABC.  Bagian keuangan akan menerima kwitansi pembelian dari supplier. Pada akhir bulan, staf pembelian harus membuat laporan pembelian yang akan dilaporkan kepada manajer pembelian.

Pertanyaan I : buatlah kegiatan bisnis, dekomposisi fungsi, dan Diagram aktifitas dari sistem pembelian PT.ABC

PT.ABC ingin mengkomputerisasikan sistem pembelian tersebut dan meminta saudara sebagai Analis sistem untuk melakukan hal tersebut. Langkah pertama yang saudara lakukan adalah melakukan analisa kebutuhan, dimana hal ini dilakukan dengan melihat kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan (current system). Setelah menemukan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem berjalan, maka kelemahan-kelamahan tersebut dijadikan kebutuhan untuk sistem informasi pembelian yang baru.

Pertanyaan II: buatlah analisa kebutuhan, dekomposisi fungsi, dan use case untuk sistem informasi pembelian yang baru

About Me

Nama : Karlena Indriani

Tempat Lahir : Jakarta

Tanggal Lahir : 30 Desember 19..

Status : Menikah (Suami : Sudarmadi/Anak :  Hafid Raditiya Darmaries)

Pendidikan : SDN Mekar Jaya 31

SMPN 2 Cimanggis

SMUN 106 Jakarta Timur

AMIK Bina Sarana Informatika (Manajemen Informatika)

STMIK Nusa Mandiri (Sistem Informasi)

Pascasarjana STMIK Nusa Mandiri (Ilmu Komputer)

Email : karlena_indriani@yahoo.com

YM : karlena_indriani

Foto

Wedding 3 Desember 2006

Wedding 3 Desember 2006

Ayah, Bunda & Hafid Raditiya Darmaries

Ayah Dan Bunda

Ayah Dan Bunda

hafid raditiya darmaries-hrd

hafid raditiya darmaries-hrd

Pertemuan II (Tambahan SIM)

4 (empat) Golongan End User Computing :

  1. Pemakai Akhir Tingkat Menu (menu level end users) : Sebagai pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan menggunakan menu-menu seperti tampilan berbasis windows
  2. Pemakai Akhir Tingkat perintah (command level end users) sebagai pemakai memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar memilih menu. Para pemakaio akhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak dalam melaksanakan operasi dan logika pada data. Contohnya : Ms Excel
  3. Pemakai Akhir Tingkat Programmer (end users programmers) : Sebagai pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti Visual Basic, C++ dll.
  4. Personil Pendukung Fungsional (Functional support personel) : sebagai spesialis informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manajer fungsional mereka.

Spesialis Informasi

  1. Analis Sistem : Bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang skarang ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefenisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantui pemecahan masalah.
  2. Pengelola database : bekerja sama dengan pemakai dan analisis sistem menciptakan database yang berisi data yg diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai.
  3. Programmer : menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analisis sistem untuk membuat kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yg diperlukan pemakai.
  4. Operator : mengoprasikan peralatan komputer berskala besar

Resiko EUC

  1. Sistem yg buruk sasaranya: pemakai akhir mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi yg seharusnya bisa dilakukan secara manual
  2. Sistem yg buruk rancangan dan dokumentasi: Pemakai akhir, walau memiliki pengetahuan yang tinggi ttg komputer, tidak dapat menandingi spesialis informasi dalam hal merancang sistem. Pemakai akhir cenderung mengabaikan mendokumentasian rancangan mereka supaya sistem itu dapat dipelihara.
  3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien: apabila tidak ada pengendalian terpusat atas perolehan perangkat lunak dan keras. Perusahaan akhirnya dapat memiliki perangkat keras dan lunak yg tidak kompatible dan perangkat lunak yg berlebihan.
  4. Hilangnya integritas data : pemakai akhir mungkin kuang berhati-hati dalam hal memasukan data kedalam database perusahaan.
  5. Hilangnya keamanan : pemakai akhir mungkin tidak melindungi data dan perangkat lunak.
  6. Hilangnya pengendalian : pemakai akhir mengembangkan sistem, untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa menyesuaikan pada rencana yg memastikan dukungan komputer bagi perusahaan

Sub Sistem CBIS

  1. SIA : Sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai produk sampingan dari proses akuntansi.
  2. SIM : menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum.
  3. DSS : Sistem penghgasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan manajer dan keputusan harus dibuat oleh manajer.
  4. OA : untuk memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktifitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui alat2 elektronik.
  5. Sistem Pakar : Suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang misalnya sistem pakar dapat menyediakan bagi seorang manajer sebagai bantuan yang sama seperti yg diberikan oleh seorang konsultan manajemen.

Pertemuan I (Tambahan SIM)

Peran Antar Pribadi

Figurehead (Kepala ) : Manajer Melaksanakan tugas-tugas seremonal seperti mendampingi pejabat yang berkunjung meninjau fasilitas

Leader (Pemimpin) : Manajer memelihara unit dengan memperkerjakan dan melatih staf serta memberikan motivasi dan dorongan.

Liaison (Penghubung) : Manajer menjalin hubungan dengan orang-orang diluar unit kerja manajer tersebut-rekan kerja dan lain dilingkungan dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah bisnis

Peran Informasi

Monitor ( Pemantau) : manajer secara tetap mencari informasi mengenai kinerja unit. Indera manajer mengamati aktivitas internal unit dan lingkungan.

Disseminator (Pewarta) : manajer meneruskan informasi yang berharga kepada orang lain didalam unitnya.

Spokeperson (juru bicara) : Manajer meneruskan informasi yang berharga kepada orang-orang diluar unit-pimpinan dan orang-orang dilingkungannya

Peran Keputusan
Enterpreneur (Wirausahawan ) : Manajer membuat perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unit, seperti mengubah struktur organisasi

Disturbance handler (Pemberes gangguan) : Manajer bereaksi pada kejadian-kejadian tidak terduga, seperti devaluasi dolar dinegara asing yang menjadi tempat operasi perusahaan .

Resource Allocator (Pembagi sumberdaya) : Manajer mengendalikan pengeluaran unitny, menentukan unit bawahan mana yang mendapatkan sumber daya.

Negotiator (Perunding) : manajer menengahi perselisihan baik didalam unitnya maupun antara unit dilingkungannya.

Pemrograman Berorientasi Objek Menggunakan JAVA

Pemrograman Berorientasi Objek

Menggunakan JAVA

Bahasa Java dapat mengkoneksikan pemakai dengan inforamsi yang datang dari web server, basis data, penyedia informasi dan sumber-sumber lain, bahkan untuk pengembangan pengembangan program atau aplikasi waktu nyata. Bahasa Java memiliki fitur keamanan built-in yang membuat tugas pemrograman lanjut seperti pemrograman jaringan, pemrograman tersebar, konektifitas basisdata. Juga memiliki fitur multithreading sehingga mempermudah dalam pemrogrman aplikasi multithreading, pemrograman menjadi lebih nyaman.

Java Bahasa Mudah?? pernyataan ini dapat benar atau salah. Pernyataan itu benar bahwa bahasa Java merupakan bahasa sederhana, hanya terdiri beberapa sintaks konsisten, sering disebut sebagai C++ kurang. Kompleksitaanya lebih kecil dibanding C++. Namun karena rancangannya bagus, bahasa Java mudah diperluas melalui pengembangan pustaka berisi paket-paket kelas untuk keperluan khusus. Konsep-konsep pemrograman bahasa Java sebagai elemen-elemen bahasa Java dibangun tidak lebih dari 100 kata kunci.

Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek (Object Oriented Programming). Pemrograman berorientasi objek telah menggantikan pemrograman terstruktur karena punya banyak keunggulan dalam penanganan proyek-proyek yang luar biasa kompleks. Pemrograman menggunakan bahasa berorientasi objek yang mengikuti konsep-konsep berorientasi objek terutama menawarkan fleksibilitas, kegunaan, dan kemudahan pemeliharaan.

Dibanding bahasa C++, Java lebih memberi kemudahan dan keamanan, antara lain:

  1. Perancangan Java menghilangkan alokasi dan dealokasi manual. Memori di Java secara otomatis dilengkapi garbage collector yang bertugas mendealokasi memori yang tidak diperlukan.
  2. Java menerapkan array sebenarnya, menghilangkan keperluan aritmatik pointer yang berbahaya dan mudah menjadi salah.
  3. Menghilangkan keniscayaan penugasan (assigment) sebagai pengujian atas kesamaan di kalimat bersyarat.
  4. Menghilangkan pewarisan jamak (multiple inheritance) diganti fasilitas interface yang merupakan temuan di bahasa Objective C. Interface memberi banyak manfaat, lebih banyak daripada sekedar untuk pewarisan jamak tanpa dibebani kompleksitas yang muncul dari pengelolaan hirarki pewarisan jamak.

Konsep-konsep penting Pendekatan Berorientasi Objek

Beberapa konsep berorientasi yang penting:

1. Pengkapsulan (encapsulation)

2. Pewarisan (inheritance)

3. Polymorphism

1. Pengkapsulan

Pengkapsulan adalah proses pemaketan data objek bersama metode-metodenya. Manfaat utama pengkapsulan adalah menyembunyikan rincian-rincian implementasi dari pemakai/objek lain. Bagian internal objek mempunyai ketampakan terbatas dibanding bagian eksternal objek. Penyusunan seperti ini menjaga bagian internal dari pengaksesan eksternal yang tidak diinginkan.

Bagian eksternal objek sering disebut antarmuka objek karena berlaku sebagai antarmuka objek terhadap objek lain. Karena objek lain harus berkomunikasi dengan objek itu hanya melalui antarmuka maka bagian internal objek dapat dilindungi dari gangguan luar. Karena program luar tidak mengakses implementasi internal objek, implementasi internal dapat berubah tanpa mempengaruhi bagian-bagian program yang lain.

2. Pewarisan

Pewarisan adalah satu konsep terpenting pemrograman berorientasi objek dan mempunyai dampak langsung pada cara merancang dan menulis kelas. Pewarisan adalah proses penciptaan kelas baru dengan mewarisi karakteristik kelas yang telah ada, ditambah karakteristik unit kelas baru itu. Dengan pewarisan, dimungkinkan penciptaan, dimungkinkan pencipataan klasifikasi berhirarki. Dengan pewarisan, kita dapat mencipatkan kelas umum yang mendefenisikan perilaku umum dari item-item yang saling berhubungan. Kelas ini kemudian dapat diwarisi kelas-kelas lain, kelas yang lebih spesifik menambahkan hal-hal yang unik dikelas itu. Dalam terminologi Java, kelas yang diwarisi disebut superklas, sedang kelas yang mewarisi disebut subkelas. Java hanya memungkinkan pewarisan tunggal (single inheritance). Pewarisan di Java dapat dilakukan terhadap bentukan class dan interface.

3. Polymorphism

Polymorphism merupakan konsep pokok didalam perancangan berorientasi objek. Polymorphism berarti mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai polymorphic bila objek-objek itu mempunyai antar muka identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. Polymorphism berupa satu nama tunggal (seperti deklarasi fungsi) dan dapat menyatakan objek kelas-kelas berbeda yang saling terhubung dengan superklas dan common diantara kelas-kelas itu.

Contoh Program 1 (HelloWorld.java) yaitu :

/** Program Perkenalan dengan Java

Helo Java*/

// Deklarasi kelas

class HeloJava {

//Deklarasi fungsi yang mewakili program utama

public static void main(String args[]) {

System.out.println (“Helo, Hafid”);

}

}

Output :

Helo, Hafid

Gambar

Contoh Program 2 (MamaliaDarat) yaitu :

public class MamaliaDarat{

public static void main(String[] args){

// Mendeklarasikan dan menginisialisasi data

String suaraHewan = “”;

System.out.println(“\nDEMO KELAS, METHOD DAN DATA”);

System.out.println(“—————————\n”);

Kucing pussy = new Kucing();

suaraHewan = pussy.mengeong();

System.out.println(“Pussy : ” + suaraHewan);

Anjing doggy = new Anjing();

suaraHewan = doggy.menggonggong();

System.out.println(“Doggy : ” + suaraHewan);

Macan siKumbang = new Macan();

suaraHewan = siKumbang.mengaum();

System.out.println(“Si Kumbang : ” + suaraHewan);

}

}

class Kucing {

// Method yang mengembalikan suara kucing

public String mengeong() {

String suara = new String(“Meoong…”);

return suara;

}

}

class Anjing{

// Method yang mengembalikan suara anjing

public String menggonggong() {

String suara = new String(“Guk..Guk…”);

return suara;

}

}

class Macan {

// Method yang mengembalikan suara macan

public String mengaum() {

String suara = new String(“Auummm…”);

return suara;

}

}

Output :

DEMO KELAS, METHOD DAN DATA

————————————————–

Pussy : Meoong…

Doggy : Guk..Guk…

Si Kumbang : Auummm…

Gambar 3

Contoh Program 3a (EkspresiWajah) yaitu :

class EkspresiWajah {

public String respons() {

return (“Lihatlah reaksi wajah saya\n”);

}

}

class Gembira extends EkspresiWajah {

public String respons() {

return (“Ha ha..hi hi..saya sedang gembira\n”);

}

}

class Sedih extends EkspresiWajah {

public String respons() {

return (“Hik..hik…teganya dia berbuat itu..\n”);

}

}

class Marah extends EkspresiWajah {

public String respons() {

return (“Hei..jangan dekati saya!!!\n”);

}

}

Contoh Program 3b (EkspresiEmosional) yaitu :

public class EkspresiEmosional {

/**Main Method*/

public static void main( String [] args ) {

System.out.println(“\nDEMO POLIMORFI”);

System.out.println(“————–\n”);

// Membuat objek-objek ekspresi dari wajah

EkspresiWajah objEkspresi = new EkspresiWajah();

Gembira objGembira = new Gembira();

Sedih objSedih = new Sedih();

Marah objMarah = new Marah();

// Menyatakan objek-objek ekspresi tersebut menjadi

// suatu daftar ekspresi

EkspresiWajah [] ekspresi = new EkspresiWajah[4];

ekspresi[0] = objEkspresi;

ekspresi[1] = objGembira;

ekspresi[2] = objSedih;

ekspresi[3] = objMarah;

// Polymorfi membuat EkspresiWajah menjadi terlihat memiliki

// beberapa tingkah laku/kondisi yang berbeda-beda.

System.out.println( “Ekspresi[0]: ” + ekspresi[0].respons());

System.out.println( “Ekspresi[1]: ” + ekspresi[1].respons());

System.out.println( “Ekspresi[2]: ” + ekspresi[2].respons());

System.out.println( “Ekspresi[3]: ” + ekspresi[3].respons());

}

}

Output :

Output :

DEMO POLIMORFI

————————-

Ekspresi [0] : Lihatlah reaksi wajah saya

Ekspresi[1] : Ha ha..hi..saya sedang gembira

Ekspresi[2] : Hik..hik…teganya dia berbuat itu..

Ekspresi[3] : Hei..jangan dekati saya!!!

Gambar 4